"LANTAP ke-12 Angkatan 11" SISPALA JARR SMKN 1 KOTABARU

LANTAP SISPALA SMKN 1 Kotabaru: Mengukir Jejak Kebaikan di Pulau Manti

Pada tanggal 15 hingga 17 Desember 2023, Tim SISPALA (Siswa Pecinta Alam) SMKN 1 Kotabaru menyelenggarakan Latihan Pemantapan, atau yang akrab disebut LANTAP, di Pulau Manti Kotabaru. Kegiatan ini bukan hanya sebagai sarana pemantapan keterampilan anggota, tetapi juga sebagai wujud nyata komitmen mereka terhadap pelestarian alam.

Pengarahan dari Kepala Sekolah (Bapak Ramlie,S.Pd.,MM)

Sebelum keberangkatan

Sebagai bagian dari LANTAP, lima siswa baru dengan penuh semangat dilantik sebagai anggota penuh SISPALA JARR. Mereka adalah:

1. M. Nurul Amin (X RPL)
2. Haeruddin (X AKL 2)
3. Imelda Indriyani (X AKL 2)
4. Muhamamd Haerul Nasih (X AKL 2)
5. Areza Syabilal (X AKL 2)

Pengukuhan mereka sebagai anggota penuh menjadi momen istimewa, di mana mereka siap menjalankan tanggung jawab dan misi SISPALA dalam menjaga kelestarian alam.

Selama LANTAP, tim juga melibatkan diri dalam kegiatan tambahan yang mendukung visi pelestarian lingkungan. Diantaranya adalah penanaman bibit di Pulau Manti sebagai upaya konkrit dalam menjaga keberlanjutan ekosistem. Tidak hanya itu, tim juga dengan penuh semangat membersihkan sampah-sampah plastik yang dapat merusak lingkungan di sekitar pulau. Kegiatan ini mencakup pengumpulan sampah, pemilahan, dan pengelolaan sampah secara ramah lingkungan.

Panitia SISPALA JARR yang bertanggung jawab menjalankan berbagai kegiatan ini terdiri dari individu yang berdedikasi tinggi terhadap pelestarian alam. Mereka adalah:

1. Bagus Setiawan, S.Kom (selaku guru sekaligus pembina SISPALA SMKN 1 Kotabaru)
2. Lasmana
3. Rustani
4. Harry Irawan
5. Jamardi
6. Udin
7. Riswandi
8. Hariyani Abdurrahman

Kerjasama tim antara anggota SISPALA dan panitia terlihat dalam harmoni, di mana semua pihak berkontribusi maksimal untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menciptakan lingkungan yang bersih dan lestari.

Melalui kegiatan ini, SISPALA SMKN 1 Kotabaru tidak hanya sekadar menjalankan program rutin, tetapi juga menjadi teladan bagi masyarakat sekitar dalam mencintai dan melestarikan alam. Mereka membuktikan bahwa tindakan nyata dapat dimulai dari lingkungan terdekat kita, dan kepedulian terhadap alam dapat menjadi gerakan positif yang menyebar luas. Semoga keberlanjutan kegiatan semacam ini dapat terus dijaga dan diikuti oleh komunitas lainnya, sehingga warisan alam kita tetap terjaga untuk generasi-generasi mendatang.